Wisata Situbondo, Desa Baderan, kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo memiliki tradisi ritual tahunan selamatan desa atau masyarakat setempat menyebutnya dengan Kadisah.
Hari Jum'at pagi dilaksanakan Pojhien di Astah / Makam Bujuk Inya yang berlokasi dikawasan hutan lereng utara Argopuro.
Acara puncak Adat & Ritual dengan pelaksanaan Kencak Jeren diiringi bunyi-bunyian Kennong Tellok.
Kadisah sendiri menurut masyarakat di Desa Baderan memiliki Arti Sandeka Disah (Sedekah Desa) yang menurut kepercayaan warga desa ialah sebagai rasa syukur & pengharapan atas kemakmuran, kedamaian dan murah sandang-pangan sehingga diadakan prosesi Adat / Ritual Kadisah. Selain itu, Kadisah Baderan juga diperingati sebagai hari ulang tahun Desa Baderan yang menurut salah satu sumber sesepuh bahwa Desa Baderan berdiri pada tahun 1925 (Penggalian sumber resmi secara administrasi sedang dikumpulkan oleh Pemerintahan Besa Baderan).
Terdapat beberapa tradisi dan ritual wajib yang akan dilaksanakan oleh masyarakat Desa Baderan dalam memperingati Kadisah tersebut. Para pini sepuh desa akan menentukan tanggal selamatan Desa Baderan berdasarkan pedoman kitab primbon berisi tanggalan jawa berikut Wukunya yaitu Wuku Gumbreg, sehingga selamatan Desa Baderan ini tidak bisa dibuatkan Kalender resmi tahunannya karena perputaran bulan dan tanggalnya tidak tetap seperti acara tahunan umum lainnya. namun harinya dipastikan sama yaitu Kamis, Jum'at dan Sabtu.
TAHAPAN PROSESI RITUAL & ADAT SELAMATAN DESA BADERAN (KADISAH)
Tahapan acara Kadisah Desa Baderan dilaksanakan selama tiga hari dalam setiap tahunnya:
1. Hari Kamis
Dimulai dari acara pemotongan hewan sapi dengan ciri khas tertentu seperti Bhuntal Condek dan Warna bulu putih di kepala & merah hewan dibagian badan.
Malam harinya dilanjutkan dengan tasyakkuran masyarakat desa disetiap lingkungan, dengan pusat tasyakkuran di kediaman Kepala Desa Baderan.
Pada saat bersamaan juga dilaksanakan Ritual Pojien (Sejenis Macopat) dilaksanakan di salah satu kediaman tokoh masyarakat.
2. Hari Jum'at
Hari Jum'at pagi dilaksanakan Pojhien di Astah / Makam Bujuk Inya yang berlokasi dikawasan hutan lereng utara Argopuro.
Selain Ritual Pojhien, juga dilaksanakan Prosesi Ancakan dari Warga Desa Baderan ke Kediaman Kepala Desa, dengan membawa masakan & aneka jajanan tradisional dari hasil bumi Desa Baderan.
3. Hari Sabtu
Acara puncak Adat & Ritual dengan pelaksanaan Kencak Jeren diiringi bunyi-bunyian Kennong Tellok.
Prosesi ini berupa Kirab Budaya yang dimulai dari kediaman Kepala Desa menuju Lokasi Astah Bujuk Panyanderen.
Setelah sampai di lokasi Astah Penyanderen kemudian dilaksanakan Ritual Peletakan Tombak Pusaka Desa yang diletakkan diatas pohon, Ritual Pojhien, dilanjutkan dengan Tradisi Kerapan Sapi dan di Akhiri dengan kegiatan Nyacak (mengadu sapi secara simbolis).
PENUTUP
Masyarakat Baderan memiliki Adat & Ritual Wajib yang tetap dilestarikan hingga saat ini, dilaksanakan setiap tahun dengan nama Kadisah atau disebut juga dengan Selamatan Desa Baderan.