Selamatan Desa Baderan memiliki prosesi wajib yang akan dilaksanakan oleh masyarakat atau warga Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo.
Pelaksanaan Selamatan Desa Baderan Tahun 2022 yaitu pada tanggal 05/05/2022 s/d 07/05/2022, yang pada tahun ini dilaksanakan menurut primbon penanggalan jawa jatuh pada Wuku Gumbreg, dimulai dari hari Kamis Legi, Jum'at Pahing, dan diakhiri Sabtu Pon.Dalam hal penentuan waktu lainnya selamatan Desa Baderan bisa menggunakan Wuku Wugu dengan hari yang sama yaitu Kamis Legi, Jum'at Pahing, dan Sabtu Pon.
Namun waktu Gumbreg dan Wugu cukup diambil salah satunya sehingga jarak Selamatan Desa Baderan bisa dilakukan setiap tahun. Karena waktu Wuku Gumbreg dan Wuku Wugu bisa jadi waktunya hanya selisih beberapa bulan saja masih di tahun yang sama.
Adapun Prosesi Selamatan Desa Baderan atau Warga setempat menyebutnya sebagai Kadisah ini diawali pada hari Kamis dengan pemotongan sapi dengan ciri-ciri tertentu, Malam Jum'at Tasyakkuran Selamatan Desa, Hari Jum'at Prosesi Ancakan, Hari Sabtu Kirab Budaya yang terdiri dari kencak Jeren, Penabuhan Kennong Tellok, Ritual Pojien, Kerapan Sapi diakhiri dengan Nyacak (Mengadu sapi secara simbolis).
Sementara itu, dalam pelaksanaan prosesi Kadisah masih terdapat beberapa hal sakral yang diselimuti dengan suasana mistis, akan sangat terasa bagi masyarakat yang mengikuti ritual tersebut secara langsung.
Berikut ini 3 prosesi penuh mistis dalam ritual selamatan Desa Baderan.
1. Kuda yang ditunggangi arwah leluhur
Saat pelaksanaan kirab budaya di Desa Baderan, terdapat barisan kuda yang diikut sertakan dalam prosesi tersebut, namun akan ada seekor kuda yang dibiarkan kosong tanpa ada yang menungganginya.Hal ini menurut kepercayaan warga Desa Baderan, kuda tersebut dipersiapkan untuk arwah para leluhur yang dipercaya juga mengikuti ritual selamatan Desa Baderan.
2. Kennong Tellok dan Tarian Kadisah
Kennong Tellok akan ditabuh mengiringi tarian Kadisah Baderan. Tarian dengan ritme yang tidak seperti biasanya ini jika diperhatikan akan membuat bulu kuduk merinding.
Tarian tersebut dilakukan sambil berjalan kaki menuju astah penyanderen sebagai titik akhir kirab budaya saat selamatan Desa Baderan.
3. Pojien Baderan
Pojien Kadisah Baderan berisi puji-pujian kepada Tuhan, terdapat beberapa bacaan aksara arab dan penyebutan seperti bunyi alat musik.
Berikut ini adalah penggalan teks/bacaan Pojien Baderan Bab 02 yang dibaca saat Selamatan Desa:
(AM)
BACA ARTIKEL SELANJUTNYA
Kennong Tellok akan ditabuh mengiringi tarian Kadisah Baderan. Tarian dengan ritme yang tidak seperti biasanya ini jika diperhatikan akan membuat bulu kuduk merinding.
Tabuhan Kennong Tellok dan Tarian Kadisah |
3. Pojien Baderan
Pojien Kadisah Baderan berisi puji-pujian kepada Tuhan, terdapat beberapa bacaan aksara arab dan penyebutan seperti bunyi alat musik.
Pojien di Astah Penyanderen |
Ahello temangan anang doreknangSelamatan Desa Baderan merupakan Warisan Budaya Desa yang menjadi kebanggaan masyarakat Desa Baderan, di dalam Selamatan Desa berisi pengharapan atas kemakmuran desa, kedamaian, sandang pangan dan hasil pertanian yang melimpah.
Na-na-na doranding na-na-na anjengenno
Ahello kembung padina na-na-na dorengdeng doreknong
Lari rintang Nang doreknang, dianang dingan ding ding
(AM)
BACA ARTIKEL SELANJUTNYA
Nusantara buanget
BalasHapusLestarikan apa yg sdh diwariskan leluhur kita and jangan terlalu membanggakan dan menjadi agen budaya bangsa lain yg sekarang lagi gencar gencar nya menggerus budaya bangsa kita, saya yakin desa desa yg ada di kab kita punya warisan leluhur yg adi luhung, tinggal generasi yg sekarang mau nguri nguri atau malah mencap ....
Salam Budaya yang sebenar-benarnya
HapusMelestarikan Budaya, mempererat silaturahmi dan kerukunan👍
BalasHapuskarakteristik bangsa indonesia adalah budaya
HapusPosting Komentar