Wisata Situbondo || Beberapa waktu lalu mimin ditemani salah satu tim marketing Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo yaitu Nurwahid Arif Yaman mengunjungi salah satu potensi arkeologis yang memiliki nilai sejarah sangat tinggi di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa timur. Selain untuk mengobati rasa kangen kepada sahabat Jupel Arifin yang kebetulan beliau bertugas menjaga, merawat dan membersihkan areal pemakaman beliau juga menjadi sosok penting dalam penanganan struktur cagar budaya yang berupa Benteng buatan jaman kolonial Belanda.
mimin ditemani Jupel Arifin di Lokasi Benteng Belanda |
Ada hal menarik yang menjadi perhatian mimin terhadap benteng kuno yang dikenal oleh masyarakat panarukan dengan sebutan benteng loji belanda tersebut, diantaranya benteng yang dulunya benteng berfungsi sebagai media pertahanan dari serangan musuh sekarang telah berubah fungsi menjadi areal pemakaman umum, ketertarikan masyarakat situbondo terhadap benda atau bangunan yang sebenarnya memiliki nilai unik dan estetik tinggi tidak begitu dihiraukan, selain itu yang paling menggelitik adalah kenapa bangunan benteng tersebut berbentuk segitiga unik yaitu setiap sudut segitiga bangunan tersebut terdapat segitiga sama kaki termasuk juga bangunan benteng tersebut menghadap ke sungai besar pembuangan dari daerah aliran sungai Sampean Baru.
Dan banyak hal yang menjadi teka teki atas bangunan bersejarah tersebut, yang pasti bangunan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata sejarah di Kabupaten Situbondo. Yang pasti dibutuhkan urun rembuk pemikiran para pemangku kebijakan terhadap penanganan benda dan bangunan cagar budaya di Situbondo.
Beberapa hari lalu mimin sempat membaca artikel di media-media online yakni di daerah-daerah yang ditemukan benda-benda ODCB (obyek diduga cagar budaya), pemerintah mulai setingkat gubernur yang notebene mengepalai wilayah propinsi, bupati, camat bahkan masyarakat umum sangat responsif dan segera membentuk tim khusus untuk meninjau dan menangani langsung temuan masyarakat tersebut, mulai temuan era megalitik, temuan klasik hingga temuan era kolonial.
Fortres van Pannaroekan ini merupakan bangunan cagar budaya yang sangat langka, hampir dipastikan diwilayah kabupaten se Tapal kuda Jawa Timur tidak ditemui bangunan benteng era kolonial, hal ini menunjukkan betapa pentingnya eksistensi kewilayahan panarukan saat itu terutama tentang jalur perdagangan dunia yang salah satu titik spotnya adalah Kabupaten Panarukan yang kemudian saat ini berubah menjadi Kabupaten Situbondo.
Jika kita telaah dengan seksama, benteng ini tidak memiliki penutup, dan kondisi di dalamnya pun belum bisa dipastikan seperti apa bentuknya, mengingat semuanya tertutup oleh tanah, banyak hal kejadian dan peristiwa alam yang mempengaruhi keadaan kondisi benteng saat ini, diantaranya kawasan sekitar benteng menjadi lokasi utama dampak banjir yang membawa jutaan meter kubik material berupa pasir batu tanah dan sebagainya.
Beberapa waktu lalu TACB Situbondo melakukan kajian lapangan untuk menjadikan bahan rekomendasi bupati yang nantinya menjadi penetapan dan pemeringkatan status cagar budaya Benteng Fortres van Pannaroekan ini, yang sebelumnya juga pernah dilakukan kajian lapangan dari BPCB Jawa timur. Sudah sepatutnya pemerintah desa bersama masyarakat menjadikan tempat ini sebagai salah satu potensi daya tarik wisata daerah dengan mengelola bersama, merawat dan mempublikasi secara langsung kepada masyarakat umum terutama masyarakat Situbondo. dan ternyata berdasarkan pantauan mimin akibat "keusilannya" saat bertemu dengan beberapa warga Situbondo mereka banyak yang tidak tahu keberadaan benteng buatan era kolonial ini, paham kan bestiihhh 😂🤭
Melalui media ini, meski hanya secuil kisah semoga menjadi bagian dari penyiaran publik terhadap eksistensi keberadaan benteng unik satu-satunya di situbondo.
Sejauh pantauan mimin tentang eksistensi dan keberadaan benteng peninggalan belanda yang ada di propinsi Jawa timur, hanya ada di Kabupaten Ngawi, Gresik, Surabaya dan Situbondo, bagaimana menurutmu kawan?? cukup keren dan esklusif kan kisah tentang benteng belanda.
oh iya, mimin spill sedikit yaaah.... masuk ke areal benteng Fortres van Pannaroekan ini tidak dipungut biaya, gratis dan kalian bisa minta pendampingan juru pelihara bapak Arifin untuk mendapatkan informasi edukasi sejarah tentang Fortres van Pannaroekan ini.
Lokasinya mudah dijangkau menggunakan kendaraan roda empat kecuali minibus medium se ukuran elf mungkin agak susah masuknya.
info lengkapnya bisa menghubungi:
Jupel arifin +62 812 5972 2899
atau Arif Yaman +62 856 9204 0686
Salam Budaya
Salam Lestari 🇮🇩 (AG)
informasi ini juga pernah tayang di 👇👇
Posting Komentar