1248 Çaka
Panji Tohjaya naik tahta menggantikan Anusapati, namun ia hanya berkuasa selama kurang dari satu tahun. Ketika ada pemberontakan yang dilancarkan oleh kalangan Rajasa dan Sinelir yang menyerbu istana. Tohjaya sempat melarikan diri ke Katanglumbang, namun tewas karena luka tombak yang didapatkannya. Nama Tohjaya ini tidak disebutkan dalam Nagarakrtagama. Salah satu alasannya bisa dikarenakan pemberontakan Rajasa tadi, sehingga ia tidak dianggap sebagai leluhur Hayam Wuruk.
Prasasti Mula Manurung (1255 Çaka)
Lempengan ketiga berisi pengabdian Pranaraja terhadap raja-raja sebelumnya. Kertanagara disebut sebagai putra Seminingrat dan Waning Hyun. Waning Hyun adalah putri Parameswara. Pengganti Parameswara adalah Guningbhaya lalu Tohjaya. Sepeninggal Tohjaya, Seminingrat menyatukan kembali kerajaan Tumapel.
Serat Pararaton 1403 Çaka (bagian kedua)
Alama kawerta ring raden Tohjaya, sira anakira ken Angrok saking rabi anom, nama sang apañji Tohjaya, ya ta angrengö sapolahiranusapati angupahaken ing sang Amurwabhumi, moktah dening wong Batil. Sang apañji Tohjaya tan suka moktahning sira ramanira, akirakira amet pamales, margahaning kapatinira sang Anusapati. Wruh sang Anusapati yan kinire denirapañji Tohjaya, yatna sang Anusapati, pagulinganira binalungbang, ring pamengkang wong angayengi, pikandel atata. Huwus alama marek sang apañji Tohjaya amawa sawung sira, mareng bhataranusapati. Lingirapan ji Tohjaya: „Kaka, wonten kerisira bapa, antukipun Gandring akarya, ingsun-tedanipun ing sira”. Tuhu yan samasanira bhataranusapati. . Sinungaken duhung antukipun Gandring akarya denira sang Anusapati, tinanggapan denirapañji Tohjaya, sinungkelang, tumuli duhungria kang ingangge ringuni, sinungakning wongira. Lingirapañji Tohjaya: „Duweg, kaka, ta-bongbong”. Sumahur sang Anusapati: „Lah, yayi”. Tumuli aken angambila sawung ring juru kurung. Lingiranusapati: „Lah, yayi, ta-adunipun pisan”. „Singgih”, lingirapañji Tohjaya. Sama anajeni dawak, sama akembar, katungkul sang Anusapati. Tuhu yan sedeng antakanira, kemper pijer angadoken sawungira, sinuduk denirapañji Tohjaya. Lina sang Anusapati i çaka 1171. Dhinarma sira ring Kidal.
Lama kelamaan diberitakan kepada Raden Tohjaya, anak Ken Angrok dari isteri muda, sehingga ia mendengar segala tindakan Anusapati, yang mengupahkan pembunuhan Sang Amurwabumi kepada orang Batil. Sang Apanji Tohjaya tidak senang tentang kematian ayahnya itu, meikir mikir mencari cara untuk membalas, agar supaya ia dapat membunuh Anusapati. Anusapati tahu, bahwasanya ia sedang direncana oleh Panji Tohjaya, berhati hatilah Sang Anusapati, tempat tidurnya dikelilingi kolam, dan pintunya selalu dijaga orang, sentosa dan teratur.
Setelah lama kemudian Sang Apanji Tohjaya datang menghadap dengan membawa ayam jantan pada Batara Anuspati. Kata Apanji Tohjaya: "Kakak, ada keris ayah buatan Gandring, itu hamba pinta dari tuan." Sungguh sudah tiba saat Batara Anuspati. Diberikan keris buatan Gandring oleh Sang Anusapati, diterima oleh Apanji Tohjaya, disisipkan dipinggangnya, lalu kerisnya yang dipakai semula, diberikan kepada hambanya.Kata Apanji Tohjaya: "Baiklah, kakak mari kita menyiapkan ayam jantan untuk segera kita ajukan di gelanggang."Menjawablah Sang Adipati: "Baiklah, adik." Selanjutnya ia menyuruh kepada hamba pemelihara ayam mengambil ayam jantan, kata Anusapati: "Nah, adik mari mari kita sabung segera.", "Baiklah" kata Apanji Tohjaya.
Mereka bersama sama memasang taji sendiri – sendiri, telah sebanding, Sang Anusapati asyik sekali. Sungguh telah datang saat berakhirnya, lupa diri, karena selalu asyik menyabung ayamnya, ditusuk keris oleh Apanji Tohjaya Sang Anusapati wafat pada tahun Saka 1171, dicandikan di Kidal.
Wisata Situbondo || Sabung ayam bukan hanya sebuah hiburan belaka, perjalanan panjang kisah kegiatan yang telah terjadi sebelumnya memang sudah ada. Budaya Sabung ayam menjadi hiburan tradisional bagi kelas rakyat jelata hingga status sosial dikalangan ningrat era klasik, tentu saja memiliki sejarah kuat perjalanan sabun ayam ini.
Beberapa ayam jago yang siap mengikuti tren |
Ayam jago jenis BK |
Hari ini mimin secara tidak sengaja bertemu dengan sekumpulan pemuda, setelah didekati ternyata mereka sedang melakukan kegiatan yang namanya tren sabung ayam, sampai saat ini legiatan ini masih menjadi favorit dari sebagian masyarakat terutama di pedesaan. Budaya sabung ayam atau adu fight ayam jago jantan adalah ayam yang memiliki kemampuan untuk bertarung, namanya tren sabung ayam tentu saja tidak ada taruhan hanya sebatas latihan saja. Sebelum masuk gelanggang arena adu sabung ayam, ayam jagoan ini akan dipelihara secara khusus, nutrisi, dan perawatan latihan fisik baik itu sengaja diajak lari oleh sang pemilik. Teknik bertarung pun juga memiliki gaya biasanya tergantung pemilik yang melatihnya, masyarakat situbondo menyebut Sola.
Diantara sola yang sering diucapkan oleh beberapa penikmat sabung ayam diantaranya, sola lari, sola peluk, sola brakot, sola atret dan penyebutan unik lainnya.
Ayam jago sedang tren |
Pada masyarakat adat Bali, tradisi sabung ayam sudah seperti hal yang biasa, tentu saja hal ini menjadi budaya dari leluhur mereka, hanya yang membedakan sabung ayam menggunakan taji, atau pisau tambahan pada kaki, jadi tidak heran ayam petarung pun bisa sampai mati, nuansa taruhan pun sangat kental, hal ini membuat mimin seolah seperti hidup pada masa kehidupan masyarakat singhasari, kediri atau pun majapahit.
hanya penikmat sabung ayam yang bisa memahaminya |
Taruhan sabung ayam dari kelas 100.000-an hingga milyard-an sampai saat ini masih menjadi kebiasaan yang tidak bisa lepas dari pola kehidupan meskipun saat ini jaman modern. Bahkan pemerintah pun melarang tradisi sabung ayam yang bernuansa taruhan ini, berbeda dengan kehidupan masyarakat thailand dan vietnam, mereka bebas melakukan sabung ayam sekaligus permainan judinya karena di negara mereka memang dilegalkan oleh pemerintah setempat.
harga ayam jago lebih mahal daripada ayam kampung biasanya |
Jenis ayam jago Pakoy, Pama, Ganoy, Pluker dan BK klasik dengan berbagai jenis ayam jago lainnya yang paling banyak dipelihara oleh penikmat sabung ayam.
Sabung ayam jago ternyata memiliki nilai sejarah tersendiri ya gaesssh...jika kita mau belajar kehidupan masyarakat jaman lampau. Apakah di daerahmu ada juga tradisi sabung ayam?
Ayam jago yang tak lekang oleh waktu. (AG)
Posting Komentar