|| Di timur laut Jawa, lebih tepatnya di Blok Batok, Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo yakni sebuah Kabupaten di Jawa Timur. Terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau.
Namun, di balik pesona alamnya yang menawan, terdapat sebuah pesantren yang unik dan menarik perhatian banyak orang.
|
Pemandangan di belakang pesantren yang instag banget |
Pesantren ini dikelola oleh Yayasan Pondok Pesantren Raudhatul Fauziyah dan diasuh oleh seorang kyai muda kharismatik, KH. Muhammad Kholid Fauzi.
|
Memuaskan hasrat untuk menikmati pesona alam di halaman belakang pesantren
|
Apa yang membuat Pesantren Raudhatul Fauziyah begitu istimewa?
Pesantren ini berlokasi di tengah hutan Taman Nasional Baluran, yang merupakan salah satu kawasan konservasi alam terbesar dan tertua di Indonesia. Dalam suasana yang tenang dan asri, santri-santrinya dibuat nyaman untuk belajar dan menghafal Al-Qur'an.
Salah satu hal yang unik tentang pesantren ini adalah keberagaman santrinya.
|
Pemandangan alam gunung purba Baluran di halaman depan pesantren Raudlotul Fauziah
|
|
Pintu gerbang utama |
|
Kawasan mangrove di sekitar pondok pesantren |
Santri Raudhatul Fauziyah berasal dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Bali, Malang, bahkan ada juga santri dari luar negeri. Mereka datang ke pesantren ini dengan tujuan utama untuk belajar dan menghafal Al-Qur'an dengan baik dan benar.
|
Kyai Fauzi menerima tamu kunjungan |
|
Kantor sekretariat Yayasan Pondok Pesantren Raudlotul Fauziyah
|
|
Ruang edukasi para santri |
|
Fasilitas tambahan semi indoor |
|
Sarana penunjang kegiatan PAUD |
KH. M. Kholid Fauzi merupakan salah satu alumni Pendidikan Islam Pondok Tremas, Pacitan yang juga salah satu pesantren tertua di Jawa Timur (1830). Sosok pria sederhana yang biasa dipanggil akrab oleh masyarakat sekitar "Gus Fauzi " atau dikenal masyarakat sekitar Kyai Merak, karena rambut gondrongnya, adalah seorang ulama muda yang sangat peduli dengan pendidikan agama.
|
Fasilitas dapur umum yang masih sederhana |
|
Pengunjung dapat menikmati hidangan di ruang terbuka |
|
Suasana makan bersama |
Bersama istri tercintanya, Nyai Hajjah Siti Azizah sejak tahun 2019 silam, berupaya keras untuk mengembangkan yayasan ini dengan tujuan utama membangun lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan banyak alumni penghafal Al-Qur'an.
Pesantren Raudhatul Fauziyah tidak hanya fokus pada hafalan Al-Qur'an, tetapi juga memberikan pendidikan agama yang komprehensif kepada santrinya. Santri juga diajarkan kegiatan istighosah, Sholawatan juga tentang tasawuf, aqidah, fiqih, tafsir, dan ilmu-ilmu agama lainnya dengan metode salaf berupa kajian kitab sorogan dan deresan al qur'an serta metode pengajaran lainnya.
Selain itu, mereka juga mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, seperti pengabdian kepada masyarakat sekitar dan kegiatan lingkungan yang berorientasi pada kebaikan.
Dalam menjalankan kegiatan pendidikan, Pesantren Raudhatul Fauziyah juga memberikan perhatian khusus pada aspek-aspek pembinaan akhlak dan budi pekerti mulia.
Hal ini bertujuan agar santri tidak hanya menjadi penghafal Al-Qur'an yang baik, tetapi juga menjadi individu yang berbudi luhur, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Sejalan dengan misi pesantren ini, banyak alumni Raudhatul Fauziyah yang telah menjadi hafiz Al-Qur'an.
Mereka telah menjadi teladan dan berperan dalam memperkuat kehidupan beragama di tengah masyarakat.
|
Jalan masuk ke pesantren |
|
Lahan parkir yang presentatif |
Banyak di antara mereka yang menjadi guru/pengajar agama, dai, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi untuk mendalami ilmu agama.
Pesantren Raudhatul Fauziyah adalah tempat yang istimewa di mana para penghafal Al-Qur'an dari berbagai daerah dan latar belakang berkumpul untuk memperdalam pengetahuan agama. Keberagaman santri, suasana alam yang indah, dan kerja keras KH. Fauzi sertaa data dukung masyarakat dusun Merak dalam memimpin pesantren ini menjadikannya tempat yang unik dan menarik.
Di pesantren ini, jika pagi hari habis solat subuh bisa menikmati pesona keindahan matahari terbit yang muncul dari laut, cukup di belakang pesantren, ujar Gus Fauzi.
Adv :
Dulu kami hanya 1 unit bangunan, antara bangunan tempat tinggal dan musholla nyambung jadi satu, dan gedung ini dibuat sendiri, membuat batako sendiri, "nyemen" sendiri semuanya dilakukan oleh santri secara gotong royong, konsep bangunan pun idenya dari mereka, lanjut beliau saat bercerita kepada mimin.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikannya, Pesantren Raudhatul Fauziyah terus berupaya memberikan dukungan kepada para santri, baik dalam bentuk fasilitas penunjang maupun program-program pembinaan agama dan kewirausahaan.
Kelak mereka ketika sudah lulus dari sini akan menjadi pengusaha berbasis islami, kata Gus Fauzi.
|
Kegiatan santri saat memberikan makan kambing ternak |
|
Membersihkan kandang dan merawat kuda |
|
pengasuh terlibat langsung dalam pengajaran kewirausahaan |
|
Lokasi kebun buah naga |
|
Peternakan sapi |
|
Bersama pengasuh PP. Raudlotul Fauziyah |
|
Salah satu kerbau albino di halaman depan pesantren
|
Diharapkan, lembaga pendidikan agama ini dapat terus melahirkan generasi penghafal Al-Qur'an yang membumikan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
Ditemui di kediamannya oleh mimin beserta teman-teman keluarga besar Museum Balumbung Situbondo, yang sekaligus hari ini (7/7) beliaunya ada hajatan keluarga yakni resepsi pernikahan putrinya yang ketiga.
|
Diskusi bareng tim YMBS |
Pesantren Raudhatul Fauziyah menjadi salah satu wadah penting dalam mencetak generasi unggul yang berintegritas dan memiliki kedalaman ilmu agama. Keberhasilan pesantren ini dalam melahirkan penghafal Al-Qur'an yang berkualitas tentunya tidak lepas dari peran penting dan komitmen yang kuat dari Gus Fauzi dan Nyai Azizah serta saya dukung dari masyarakat sekitar.
Dulu disini tidak ada fasilitas listrik yang memadai, kalau pun ada listrik bisa hidup mulai jam 5 sore sampai jam 10 malam. Akses jalan menuju pesantren juga menjadi kendala transportasi saat itu, kenangnya.
Sekian tulisan mengenai Pesantren Raudhatul Fauziyah yang menarik dan membawa angin segar dalam dunia pendidikan Islam di Tengah Hutan Taman Nasional Baluran, Situbondo.
Semoga pesantren ini tetap terus berdiri berkembang dan makin maju dalam menghasilkan penghafal-penghafal Al-Qur'an yang membawa manfaat bagi masyarakat dan bangsa, terutama untuk kejayaan Islam.(AG)
Posting Komentar