Wisata Situbondo ||Pada hari ini (9/7) Yayasan Museum Balumbung Situbondo tengah melakukan ujicoba penggunaan pupuk organik cair yang buatan sendiri. Kegiatan ini dilakukan pada pukul 13.00 WIB di halaman museum. Irwan Kurnadi, Wahyu Agus Barata dan Agung Hariyanto, turut serta dalam kegiatan ini.
Penggunaan pada tanaman bonsai jenis Sentigi |
Penggunaan pada tanaman sisir yang sedang proses bonsai |
Pupuk ini menjadi harapan yang baik bagi penggemar bonsai pada khususnya, karena untuk menciptakan karya bonsai yang maksimal dibutuhkan instrumen pendukung pertumbuhan tanaman, kesuburan tanah. Daripada menggunakan pupuk kimia, pupuk organik lebih mampu memperbaiki unsur hara pada media tanam yang serba terbatas dalam pot, ujar irwan yang juga tergabung dalam komunitas SituBonsai Art.
Advertaise :
Pupuk organik cair yang digunakan dalam ujicoba ini merupakan hasil produksi mereka sendiri. Pupuk ini telah dibuat pada tanggal 29 Juni 2023 dengan menggunakan bahan dasar daun jati kering.
Sebelumnya, daun jati kering dianggap sebagai limbah tak berguna. Namun, dengan uji coba ini, mereka berharap bisa menghasilkan pupuk organik cair yang efektif dan ramah lingkungan.
Melalui ujicoba ini, Yayasan Museum Balumbung Situbondo berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pertanian ramah lingkungan. Mereka berharap bahwa pupuk organik cair buatan sendiri ini dapat menjadi solusi untuk penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Kami berharap uji coba pupuk organik cair ini bisa menjadi solusi terhadap kelangkaan dan tingginya harga pupuk sekaligus sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi pertanian di Situbondo dan sekitarnya, kata Agung saat wawancara dengan mimin.
Harga pupuk organik ini harganya lebih murah dan mudah di dapatkan, kedepan kami dari Yayasan Museum Balumbung Situbondo (YMBS), akan memproduksi lebih banyak lagi untuk kebutuhan masyarakat umum, kata wahyu di akhir wawancara. (AG)
Support by :
Posting Komentar