Goa Masali, salah satu hunian Purba di Pariyopo, Situbondo |
Wisata Situbondo || Selama perjalanan ekspedisi jejak hunian Purba di Pariyopo, tim kami yang terdiri Marlutfi Yoandinas, Dimas dan Agung telah menemukan sebuah goa kecil yang terletak di wilayah tersebut.
Ekspedisi geo mapping hunian Purba di laksanakan pada hari Senin, (2/10) sekitar pukul 13.00 WIB. Pengumpulan data informasi awal kami dapatkan dari warga sekitar pada bulan September 2023.
Warga setempat memberikan informasi bahwa di Gunong Masali (bukit Masali) terdapat asta karamat atau petilasan atau tempat yang dikeramatkan yang berada di puncak bukit tersebut.
Perjalanan menuju tidaklah terlalu sulit karena bukit tidak terlalu terjal. Di bawah puncak terdapat sebuah goa kecil yang bisa menampung kapasitas 10-15 orang. Sedangkan di bawahnya lagi terdapat sumber mata air yang sangat disakralkan oleh masyarakat sekitar hingga sekarang.
Marlutfi Yoandinas, saat menikmati kesegaran sumber mata air masali |
Masyarakat Pariyopo menjadikan bukit Masali sebagai sarana spiritual budaya dan meyakini bahwa puncak Masali dan sumber mata air ini memiliki kekuatan spiritual dan diyakini bisa memberikan hujan yang melimpah jika dimohonkan dengan sungguh-sungguh.
Oleh karena itu, tempat ini dianggap sebagai tempat keramat yang biasa digunakan dalam pelaksanaan ritual Hodo untuk meminta datangnya hujan di musim kemarau.
Dalam kegiatan geo mapping yang kami lakukan, kami mencatat lokasi goa dan sumber mata air tersebut untuk diteliti lebih lanjut. Data yang kami kumpulkan termasuk koordinat geografis, ukuran goa, dan mencicipi kualitas air yang dihasilkan oleh sumber mata air tersebut.
Tujuan kami dalam mencatat dan mempelajari hunian Purba di Pariyopo adalah untuk menggali pengetahuan tentang kehidupan manusia purba dan memahami lebih lanjut cara hidup dan kehidupan manusia pada masa lampau.
Warga Pariyopo yang mengikuti ritual Hodo di sumber mata air yang dikeramatkan |
Dalam perjalanan menelusuri jejak hunian Purba kali ini, bersamaan dengan adanya ritual Hodo yang dilakukan oleh masyarakat pedukuhan Pariyopo, Dusun Selatan, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur.
Dengan mempelajari situs-situs Purba seperti goa dan sumber mata air ini, kita dapat memahami lingkungan dan kondisi di mana manusia purba hidup.
Ekspedisi jejak hunian Purba di Pariyopo merupakan upaya untuk mengungkap sejarah dan warisan budaya nenek moyang kita.
Dalam upaya pelestarian budaya, penting bagi kita untuk memahami dan menghormati tradisi dan kepercayaan masyarakat setempat. (AG)
Posting Komentar