Inilah Nahdlatul Ulama, karena mewarisi apa yang diperintahkan Alloh SWT, jadi semua itu diwadahi. Rasulullah itu diutus untuk menemani apa yang berat dijalani manusia, untuk menjadi risalah bagaimana kedepan. Rasululloh pun menginginkan umatnya turut ke syurga, termasuk para kyai, Ulama dan masayikh juga seperti itu, ( KH. ROMLI, Dewan Penasehat PCNU Situbondo)
Wisata Situbondo || Sejumlah tokoh perwakilan seniman dan budayawan Situbondo dan sejumlah tokoh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Situbondo berkumpul di Pendopo Murtajaya, Desa Juglangan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Menurut informasi yang dihimpun dari salah satu peserta menerangkan bahwa kegiatan ini diprakarsai Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (LESBUMI) Situbondo.
Turut hadir dalam acara Lembaga yang juga di naungi ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) tersebut, Ketua Tanfidziyah PCNU Situbondo Dr. KH. Muhyidin Khatib beserta sejumlah jajaran pengurusnya, perwakilan Seniman tradisional, budayawan muda Situbondo, seniman perwakilan wilayah timur, wilayah tengah dan wilayah barat Situbondo.
Dr. KH. Muhyidin Khotib |
Lebih menarik lagi, acara yang dikemas sederhana dengan alunan musik keroncong Kremes. Kelompok musik asal Situbondo yang telah sejak beberapa tahun lalu menjadi hiburan tersendiri bagi para peserta yang hadir terutama para jajaran pengurus PCNU Situbondo.
Dalam sambutan awal, Sekretaris PCNU Situbondo menyampaikan budaya masyarakat NU adalah sesuatu hal yang dirasa baru selalu dilakukan kajian yang mendalam sampai sanadnya (dasar hukum) jelas, karena dinamika masyarakat selalu berkembang, sanad ini yang akan menjadi filter untuk mengurangi gesekan yang berlaku nantinya di masyarakat.
" Seni budaya yang berkembang di Situbondo merupakan potensi yang bisa dikembangkan untuk mengisi pembangunan akan tetapi menjadi budaya masyarakat NU yang mayoritas masyarakat Situbondo adalah perlunya kajian yang mendalam darimana asal usul Seni budaya tersebut, supaya sanadnya jelas dan tidak terlalu menimbulkan gesekan-gesekan di masyarakat." kata K. Kholqi Rahman, S.Pd.I
Adalah Rebus Susanto, pria asal Desa Juglangan, Kecamatan Panji di daulat untuk menjadi Ketua Lesbumi Situbondo. Pergatian Antar Waktu (PAW) serta penambahan sejumlah anggota divisi dilaksanakan, karena beberapa waktu lalu Ketua terpilih Lesbumi Situbondo yaitu Agus Rajana dinyatakan tidak bisa lagi melaksanakan tugas utamanya.
Sempat menggemparkan dunia kesenian Situbondo beberapa bulan kemarin, saat sang Seniman senior asal Asembagus tersebut berpulang ke Rahmatullah akibat penyakit yang dideritanya selama ini.
Atas ke berhalangan tugas utama Ketua Lesbumi Situbondo tersebut, sejumlah jajaran pengurus PCNU melakukan musyawarah intern dan menghasilkan sebuah keputusan yakni dengan menunjuk Rebus Susanto sebagai penggantinya.
Agenda pengukuhan Ketua PAW Lesbumi Situbondo dilaksanakan langsung oleh Ketua PCNU Situbondo, Dr. KH. Muhyidin Khatib. Dalam sambutannya, beliau menceritakan tentang serpihan sejarah terbentuknya Lesbumi Situbondo.
" Tentu saja kisah ini pun juga tak lepas dari peran KHR. As'ad Syamsul Arifin pada tahun 60-an saat menjalankan dakwah guna memperbaiki pola perilaku yang saat itu sangat tabu untuk berbicara seni budaya akibat dari PKI yang memiliki underbow organisasi Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang dipergunakan untuk memasukkan faham-faham komunisme kepada masyarakat melalui kesenian dan budaya, " ujar Muhyidin.
" Lesbumi Situbondo hadir ditengah masyarakat sebagai wadah atau rumah bagi seniman-seniman Situbondo dengan karakter ke Situbondo annya, dengan nuansa islami serta tidak keluar dari nilai-nilai norma kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," lanjut Muhyidin.
Agenda acara tak hanya seremonial pengukuhan ketua PAW Lesbumi Situbondo saja, makin seru saat agenda diskusi perwakilan undangan dari wilayah timur, tengah dan barat.
Dedy Mordanil, salah satu Seniman dan budayawan muda dalam diskusi tersebut menyampaikan usulan melembagakan secara formal beberapa kelompok-kelompok Seniman di Situbondo melalui fasilitasi Lesbumi Situbondo termasuk juga pemetaan dan pendataan para pelaku seni. (AG)
Posting Komentar