Ikan olahan pindang jenis Tongkol yang siap dipasarkan ke sejumlah daerah |
Wisata Situbondo|| Potensi Sumberdaya alam yang komplit ada di Kabupaten Situbondo. Hutan, gunung, laut, pertanian seolah menjadi modal besar untuk memajukan kabupaten yang berada di sisi timur laut pulau jawa ini.
Salah satu potensi hasil laut yang melimpah dengan garis pantai terpanjang di pulau jawa adalah sektor perikanan.
H. Abdul Hannan, Pemilik UD. Mitra Mas |
Pengolahan hasil tangkap ikan berupa ikan pindang, salah satu aset yang dikelola oleh warga situbondo. Adalah Usaha Dagang Mitra Mas. Memulai usahanya sejak 8 tahun silam, yang berlokasi di pinggir pantai, tepatnya di Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Haji Abdul Hannan (52) adalah pemilik dan pengelola usaha ikan pindang segar tersebut.
Diceritakan sendiri oleh beliau saat memulai usahanya dari nol.
Permodalan diawali dari usaha pinjam modal ke salah satu sahabatnya. Bahan baku melimpah dengan harga yang sangat murah saat itu, menjadikan sebuah pemikiran untuk memulai usaha sendiri.
"Alhamdulillah semua diawali dari Nol dan niat Bismillah dan capaian dari usaha tersebut hingga saat ini sudah bisa mempekerjakan karyawan sebanyak kurang lebih 25 orang. Dengan kapasitas produksi perhari mampu mencapai maksimal 4-5 ton. Dengan omset harian pada saat pasar lesu antara 1-1,5 juta rupiah," ungkap Jhi Hannan.
Salah satu pekerja menyatakan semua ini menggunakan bahan baku lokal, ikan lokal, kayu sebagai bahan baku tungku juga lokal, besek untuk tempat ikannya lokal, pekerjanya lokal dan kami kerja berdasarkan shift, ungkap pria muda yang tidak mau disebutkan namanya.
Proses kegiatan keseharian produksi ikan pindang UD. Mitra Mas |
Berapa jenis ikan yang sering dijadikan bahan baku pindang adalah jenis ikan Tongkol, Baby Tuna, Layang, Lisang atau istilah orang Situbondo ikan locok.
Pria asal Jember ini juga menceritakan tentang kendala bahan baku yang terkadang agak sulit di dapatkan terutama saat musim paceklik atau istilah lokalnya Tera'an.
" Untuk mendapatkan bahan baku ikan pindang, biasanya dari nelayan sekitar dan mendatangkan dari pabrik. Kalau sudah kepepet bahan baku saya biasanya membeli ke perusahaan ikan, meski terkadang harga lebih mahal dan harga pasar lokal lebih murah, semua tergantung kualitas ikannya," kata pria yang akrab di panggil Jhi Hannan tersebut.
Banyak hal yang menjadi tantangan saat berbisnis di dunia perikanan, salah satunya tentang permodalan, sarana transportasi dan daya dukung lainnya.
Tak hanya produksi ikan pindang saja, UD. Mitra Mas juga melayani penjualan ikan segar, ikan beku dengan berbagai ukuran sesuai kebutuhan pasar.
" Saya mengolah ikan pindang tanpa menggunakan pengawet kimia, makanya kemampuan awet ikan pindang hanya bisa bertahan selama 24 jam pada suhu ruangan, tetapi bisa lebih awet lagi pada saat di freezer, " ungkap Jhi Hannan.
Kini perkembangan pangsa pasar ikan pindang sudah mampu merambah ke daerah lain di sekitar Jawa Timur seperti Malang, Bondowoso dan Jember.
Proses pendinginan oleh pekerja sebelum dinaikkan ke kendaraan pengangkut |
Saat ditemui di lokasi usaha pindang tersebut, kegiatan ini dilakukan dengan peralatan sederhana, mengingat modal usaha masih menggunakan modal usaha sendiri.
Selama ini pun, Haji Abdul Hannan juga belum mendapatkan bantuan apapun dari pihak lain untuk pemaksimalan usaha industri rumahan ini.
" Insyaallah jika usaha ini berkembang dan mendapatkan perhatian dari pemerintah, usaha ini bisa berkembang dan mampu memenuhi pangsa pasar wilayah lain yang lebih luas," pungkas Jhi Hannan.
Berdasarkan data Kemenkes RI (TKPI), setiap 100 gram ikan pindang mengandung 100 mg fosfor, 157 kkal energi, 45 μg retinol dan 28,0 gram protein. Ini menunjukkan bahwa kandungan fosfor, energi, retinol dan protein termasuk tinggi dan cukup tinggi.
Soal citarasa ikan pindang, jangan ditanya lagi seperti apa rasanya, dijamin pasti lezat sekali, bergizi pula.
Jadi jika kalian berkunjung ke Desa Wisata Wonorejo, Situbondo jangan lupa cari oleh-oleh ikan pindang segar milik Jhi Hannan. Selain harganya masih harga pabrikan, kualitas juga masih premium kesegarannya. Lokasinya dekat dengan Taman Nasional Baluran yang sudah terkenal itu lho gaesh. (AG)
Support by :
Posting Komentar