Renungan Suci Kemerdekaan di Monumen Tugu 1000 KM Anyer-Panarukan

-

Doa Bersama dan Renungan Suci




Wisata Situbondo, Panarukan || Sejumlah siswa dari berbagai sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, serta beberapa Forkopimca Kecamatan Panarukan berkumpul di kawasan Monumen Tugu 1000 Kilometer Anyer-Panarukan, Senin (19/8) . Termasuk sejumlah para Kepala Desa diantaranya Kades Sumberkolak, Kades Wringinanom, Kades Duwet, Kades Gelung, Kades Paowan, 


Turut hadir dalam acara istimewa tersebut Dandim Situbondo, LetKol Infanteri Alexander AB, Kapolsek Panarukan, Camat Panarukan, Gerakan Pramuka, termasuk sejumlah awak media.



Dalam sambutannya Dandim Situbondo mengatakan, bahwa Situbondo memiliki kisah sejarah perjalanan bangsa Indonesia, Anyer-Panarukan adalah kisah sejarah yang harus diketahui oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda, Panarukan itu ada di Kabupaten Situbondo.


" Situbondo memiliki kisah sejarah perjalanan bangsa Indonesia, Anyer-Panarukan adalah kisah sejarah yang harus diketahui oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda, Panarukan itu ada di Kabupaten Situbondo. Saya berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin yang harus dilaksanakan, agar sejarah Situbondo tidak hilang," kata Letkol Alex, panggilan akrabnya.



Acara yang diinisiasi oleh Forum Peduli Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Situbondo dengan swadaya.



Koordinator acara, Teguh Wicaksono mengungkapkan bahwa acara ini  juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Situbondo yang dilaksanakan secara mandiri.


" Bentuk cinta kepada bangsa ini, salah satunya dengan mengingatkan kembali kisah perjuangan para pejuang di jaman dulu. Jangan sampai kita melupakan peran mereka dalam membebaskan bangsa ini dari penjajahan. Hari ini kita berkumpul dan berdoa bersama untuk arwah para pejuang dan syuhada yang telah berkorban, termasuk para leluhur saat pembuatan jalan Anyer-Panarukan." ungkap Teguh.


Dalam acara tersebut juga diisi materi diskusi seputar sejarah pembuatan jalan de Groote Postweg oleh Muarafa Nur Afif, M.Pd. 


Acara menjadi sangat khidmad, saat prosesi doa bersama, prosesi seremonial 1000 lilin ditangan para peserta, menyanyikan lagu Nasional SYUKUR dan puisi.



Acara ditutup dengan acara foto bersama seluruh peserta kegiatan. (AG)


Support by :








Post a Comment

Lebih baru Lebih lama